A.PENGERTIAN NILAI
Nilai adalah sesuatu yang berharga,
bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia.
Sesuatu itu bernilai berarti
sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. Adanya dua macam
nilai tersebut sejalan dengan penegasan pancasila sebagai ideologi terbuka.
Perumusan pancasila sebagai dalam pembukaan UUD 1945. Alinea 4 dinyatakan
sebagai nilai dasar dan penjabarannya sebagai nilai instrumental. Nilai dasar
tidak berubah dan tidak boleh diubah lagi. Betapapun pentingnya nilai dasar
yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 itu, sifatnya belum operasional.
Artinya kita belum dapat menjabarkannya secara langsung dalam kehidupan
sehari-hari. Penjelasan UUD 1945 sendiri menunjuk adanya undang-undang sebagai
pelaksanaan hukum dasar tertulis itu. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam
pembukaan UUD 1945 itu memerlukan penjabaran lebih lanjut. Penjabaran itu
sebagai Arahan untuk kehidupan nyata. Penjabaran itu kemudian dinamakan Nilai
Instrumental. Nilai Instrumental harus tetap mengacu kepada nilai-nilai dasar
yang dijabarkannya Penjabaran itu bisa dilakukan secara kreatif dan dinamis
dalam bentuk-bentuk baru untuk mewujudkan semangat yang sama dan dalam
batas-batasyang dimungkinkan oleh nilai dasar itu. Penjabaran itu jelas tidak
boleh bertentangan dengan nilai-nilai dasarnya.
C. MACAM-MACAM NILAI
Dalam filsafat, nilai dibedakan
dalam tiga macam, yaitu
a. Nilai logika adalah nilai benar
salah.
b. Nilai estetika adalah nilai indah
tidak indah.
c. Nilai etika/moral adalah nilai
baik buruk.
Berdasarkan klasifikasi di atas,
kita dapat memberikan contoh dalam kehidupan. Jika seorang siswa dapat menjawab
suatu pertanyaan, ia benar secara logika. Apabila ia keliru dalam menjawab,
kita katakan salah. Kita tidak bisa mengatakan siswa itu buruk karena jawabanya
salah. Buruk adalah nilai moral sehingga bukan pada tempatnya kita mengatakan
demikian. Contoh nilai estetika adalah apabila kita melihat suatu pemandangan,
menonton sebuah pentas pertunjukan, atau merasakan makanan, nilai estetika
bersifat subjektif pada diri yang bersangkutan. Seseorang akan merasa senang dengan
melihat sebuah lukisan yang menurutnya sangat indah, tetapi orang lain mungkin
tidak suka dengan lukisan itu. Kita tidak bisa memaksakan bahwa luikisan itu
indah. Nilai moral adalah suatu bagian dari nilai, yaitu nilai yang menangani
kelakuan baik atau buruk dari manusia.moral selalu berhubungan dengan nilai,
tetapi tidak semua nilai adalah nilai moral. Moral berhubungan dengan kelakuan
atau tindakan manusia. Nilai moral inilah yang lebih terkait dengan tingkah
laku kehidupan Kita sehari-hari.
Notonegoro dalam Kaelan (2000)
menyebutkan adanya 3 macam nilai. Ketiga nilai
itu adalah sebagai berikut :
a. Nilai material, yaitu segala
sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia atau kebutuhan ragawi
manusia.
b. Nilai
vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
kegiatan atau
aktivitas.
c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai kerohanian meliputi
c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai kerohanian meliputi
1) Nilai
kebenaran yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta) manusia.
2) Nilai
keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan(emotion)
manusia.
3) Nilai
kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak (karsa,Will)
manusia.
Nilai religius
yang merupakan nilai keohanian tertinggi dan mutlak serta bersumber pada
kepercayaan
atau keyakinan
manusia.
SIFAT-SIFAT NILAI
Nilai bila dilihat dari sifat nilai
itu sendiri dapat dibagi dalam:
1) Nilai-nilai
subyektif yakni nilai yang merupakan reaksi subyek terhadap obyek, hal ini
sangat
tergantung pada
masing-masing pengalaman subyek tersebut.
2) Nilai-nilai
obyektif rasional yakni nilai-nilai yang merupakan esensi dari obyek secara
logis yang
Dapat diketahui
melalui akal sehat. Seperti nilai kemerdekaan, nilai kesehatan, nilai keselamatan,
nilai
perdamaiaan dan lain sebagainya.
3) Nilai-nilai
obyektif metafisik yakni nilai yang mampu menyusun
kenyataan obyektif seperti
nilai agama.
Nilai bila dilihat dari sumbernya
terdapat:
1) Nilai ilahiyah yakni nilai yang
bersumber dari wahyu (Allah).
2) Nilai insaniyah yakni nilai yang
diciptakan manusia atas dasar kriteria yang diciptakan pula oleh
manusia.
0 comments:
Post a Comment